Selasa, 24 Februari 2015

RAHASIA DI BALIK KERAJAAN



Pagi hari saat Ranopati sedang duduk di bangku kerajaan, dia terlihat sedang membicarakan sesuatu pada putrinya yang bernama Rasti Ranopati. Tak sengaja Sirwulan mendengar pembicaraan tersebut.
Ranopati          : aku harus mencari Nuripati. Dialah kunci kekayaan kita
Rasti                : memang dimana dia ?
Ranopati           : entahlah..tapi aku akan berusaha untuk mencarinya demi
                          kekayaan kita..hahahaha...
Rasti                : Bukankah hanya Kyantipati yang tau keberadaan Nuripati..?
Ranopati           : (berfikir sejenak) akan aku cari Kyantipati secepatnya

Sejak saat itu, akhirnya Sirwulan bertekad untuk  pergi mencari Kyantipati. Berhari-hari dia menyusuri hutan yang rimba dan berbahaya hanya untuk menyelamatkan istana dari akal bulus Ranopati. Di dalam kerajaan, Ranopati terkejut saat melihat Sirwulan tidak ada di dalam istana.
Ranopati          : Sirwulan....!!sirwulan...!! dimana kau..?!!
Rasti                : ada apa ayah..?
Ranopati          : nampaknya Sirwulan pergi dari istana ini..
Rasti                : cepat cari dia ayah..
Ranopati          : tidak usah..! dengan begini, kita akan lebih mudah menguasai
                          istana ini..hahahaha
Rasti                : iya ayah... dengan begini kita akan lebih cepat kaya...hahaha...

Tiga hari kemudian, Sirwulan melihat seorang wanita yang sangat cantik di dekat sebuah rumah. Ternyata wanita itu adalah Kyantipati Kirana yang selama ini dia cari-cari.
Sirwulan          : siapa dia ya..? (sambil menghampiri). Permisi bolehkan aku
                           meminta tolong ?
Kyantipati        : iya..siapakah dirimu..? dan mengapa kau sendirian di hutan ini...?
Sirwulan          : aku Sirwulanpati Kirana..aku kesini mencari kakak ku bernama  
                          Kyantipati Kirana..
Kyantipati        : apakah kau berasal dari istana SENOPATI..?
Sirwulan          : iya..
Kyantipati       : oh tuhan...alhamdulillah.. kau baik-baik saja Sirwulan..

(saat sedang duduk di ruang tamu rumah kyantipati, Kyantipati dan sirwulan pun membicarakan masalah dalam kerajaan
Kyantipati        : ada apa kau mencariku Sirwulan..?
Akhirya Sirwulan pun menceritakan semua kejadian yang sedang terjadi di istananya pada Kyantipati.
Kyantipati        : jadi seperti itu..? baiklah akan aku beritahukan tempatnya
Sirwulan          : dimana tempatnya..?
Kyantipati        : jauh di belakang hutan belantara ini..tepat di dalam sebuah gua yang besar
Sirwulan          : bagaimana aku bisa kesana..?
Kyantipati        : ikuti arah matahari pagi..sampai pada ujung hutan belantara ini
Sirwulan          : baiklah Kyanti...aku akan berusaha
Kyantipati        : istirahatlah selama beberapa hari disini agar kau pulih..

Beberapa hari kemudian Sirwulan berhasil menemukan tempat Nuripati yang dikatakan oleh Kyantipati.
Sirwulan          : oh..tuhan..akhirnya aku sampai pada tempat Nuripati..
Nuripati           : siapa dirimu..?
Sirwulan          : salam Nuripati..aku adalah Sirwulanpati Kirana.
Nuripati           : Sirwulanpati Kirana..? siapa yang mengutusmu hingga ketempatku..?
Sirwulan          : Kyantipati Kirana lah yang mengutusku. aku adalah anak bungsu Senopati.
                          dan mengapa kau pergi..?
Nuripati           : aku pergi dari istana karena Ranopati terpilih menjadi pengganti ayah.  
  Karena aku tahu bagaimana liciknya dia.
Sirwulan          : nuri..kini Ranopati semakin menjadi-jadi. Jika aku tak segera menemukan 
  rahasia di dalam kerajaan.., kerajaan kita akan hancur
Nuripati           : dinding..!..ya dinding itu..carilah dinding yang berbeda dari yang  
  lainnya..tepatnya di ruang bawah tanah
Sirwulan          : bagaimana aku bisa membukanya Nuri..?
Nuripati           : kuncinya berada tepat diatas kepala Ranopati..tepat pada benda yang
  dikenakannya selama ini...kuncinya berbentuk mutiara..
Sirwulan          : bagaimana aku bisa mencurinya..?
Nuripati           : berilah ramuan ini padanya..dia akan segera lupa dengan fikirannya..tapi kau harus   
                           secepatnya karena ramuan ini hanya bekerja dalam beberapa menit
Sirwulan          : baik..nuri..aku akan segera pulang..
Nuripati           : larilah ke arah bukit..ikuti sinar..dan kau akan sampai secepatnya..
Sirwulan          : kau ikut..?
Nuripati           : aku menyusul..

Akhirnya Sirwulan pun segera menuju bukit dan mengikuti cahaya pada bukit
itu..beberapa menit kemudian dia pun sampai di istana dan segera melaksanakan tugasnya
menyelamatkan istana. Dia pun mencampurkan ramuan itu pada minuman Ranopati.
Dan setelah itu bersembunyi hingga Ranopati datang. Saat Ranopati datang, karena dia haus
akhirnya dia meminum minuman itu dan saat itu pula dia lupa dengan apa yang
dikenakannya. Saat itu juga ranopati melepas benda yang ada di atas kepalanya.
Sirwulanpun segera bertindak..beberapa menit kemudian dia pun menemukan dinding
rahasia itu dan segera memasukkan kuncinya kedalam lubang kunci dinding.

Sirwulan          : aaahhh ini dia (sambil memasukkan kunci berlian itu kedalam lubang kunci)
Tiba-tiba terbukalah dinding itu dengan sendirinya. Sirwulan pun terkejut dengan semua
keajaiban itu. Namun, tiba-tiba Ranopati datang dan langsung menyerang sirwulan.

Ranopati          : kurang ajar kau...ternyata kau telah membuka rahasia di kerajaan
                            ini..aaahhhh...( sambil mengangkat pedangnya untuk menyerang sirwulan)
Nuripati           : hentikan Ranopati..!! beraninya kau menyakiti adik bungsumu sendiri..
Ranopati          : hahahahaha...Nuripati..beraninya kau datang lagi ke istana ini
Kyanti              : sirwulan..cepat menyingkir..

Ranopati pun segera menyerang Sirwulan dengan kekuatannya, namun di tahan oleh kekuatan Nuripati dan Kyantipati. Sampai akhirnya Ranopati pun mati..

Ranopati          : aahhh...( sambil menyerang )
Nuripati           : sirwulan.....awaasss...( sambil menahan kekuatan Ranopati )
Kyantipati        : kurang ajar...aaaahhhh...

Ranopatipun mati. Dan akhirnya ketiga bersaudara itu hidup bahagia di dalam istana kerajaan SENOPATI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar